Kamis, 02 Januari 2014
CERITA KEHIDUPAN: SEJARAH FARMASI
CERITA KEHIDUPAN: SEJARAH FARMASI: Sejarah Farmasi Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum di...
Rabu, 01 Januari 2014
LAPORAN EKSTRAKSI PELARUT
EKSTRAKSI
PELARUT PADAT-CAIR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan atau legum
dari famili Fabaceae, kedua terpenting setelah kedelai di
Indonesia. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara
perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun
kecil (Kacang Tanah, 2012).
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan
kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat
larut dengan pelarut cair. Diantara berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi
pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling
baik dan populer. Alasan utama adalah bahwa pemisahan ini dapat dilakukan baik
dalam tingkat makro ataupun mikro (Khopkar, 2008, hal: 90).
Berdasarkan uraian di atas, maka
pembahasan berikut akan membahas tentang cara mengekstraksi pelarut padat-cair.
SEJARAH FARMASI
Sejarah
Farmasi
Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang
dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi.
Saat itu seorang “Dokter” yang mendignosis penyakit, juga sekaligus merupakan
seorang “Apoteker” yang menyiapkan obat. Semakin
berkembangnya ilmu kesehatan masalah penyediaan obat semakin rumit, baik
formula maupun cara pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian
tersendiri. Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick
IImemerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran
dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang
perlu digarisbawahi adalah akar ilmu farmasi dan ilmu
kedokteran adalah sama.
Farmasi itu ?
FARMASI :)
Farmasi dalam bahasa Yunani disebut Farmakon
(medika atau obat). Farmasi sendiri berarti seni dan ilmu dalam
penyediaan bahan sumber alam dan bahan sintetis yang sesuai untuk
didistribusikan dan digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu
penyakit. Umumnya, Farmasi meliputi pengetahuan tentang identifikasi,
kombinasi, analisa dan standarisasi obat dan pengobatan, termasuk pula
sifat-sifat obat dan distribusinya serta dalam hal penggunaannya.
Rabu, 18 Desember 2013
Cover Laporan
LAPORAN
FARMAKOLOGI
FRUCTUS (BUAH)

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
ESA NUGROHO (1250043)
JELEN FURY (1250061)
KELAS A1
KELOMPOK 1
SEMESTER III
Lucky
Dharmayanti, S.Farm.Apt
Linda
Rahmayanti, A.Md.Far
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
AKADEMI FARMASI AL-FATAH
BENGKULU
2013
Ini dia tugas yang buat pening !!! :)
FRUCTUS (BUAH)
I.
TUNJAUAN PUSTAKA
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).
Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh
peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala
putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang
berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji,
di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan
sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini
melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur
dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya (Sujana, 2007).
Rabu, 11 Desember 2013
SEJARAH ILMU FARMASI
Sejarah Ilmu Farmasi
Farmasi berasal dari kata “PHARMACON”
yang berarti obat atau racun. Sedangkan pengertian farmasi adalah suatu
profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di bidang
penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat
dan distribusi obat.
Ilmu farmasi
awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang
berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia
lainnya. Mulanya "ilmu pengobatan" dimiliki oleh orang tertentu secara
turun-temurun dari keluarganya. Bila kamu sering nonton film Cina, pasti
banyak kalian lihat para tabib yang mendapatkan ilmunya dari keluarga
secara turun-temurun. Itu gambaran "ilmu farmasi" kuno di Cina. Kalau di
Yunani, yang biasanya dianggap sebagai tabib adalah pendeta. Dalam
legenda kuno Yunani, Asclepius, Dewa Pengobatan menugaskan Hygieia untuk
meracik campuran obat yang ia buat. Oleh mmasyarakatt Yunani Hygiea
disebut sebagai apoteker (Inggris : apothecary). Sedangkan di Mesir,
paktek farmasi dibagi dalam dua pekerjaan, yaitu : Yang mengunjungi
orang sakit dan yang bekerja di kuil menyiapkan racikan obat.
Langganan:
Postingan (Atom)